Pemantauan pertumbuhan balita menjadi agenda rutin setiap bulan di puskesmas, dan di bulan Februari ini berbarengan dengan pemberian vitamin A yang diberikan dua kali dalam setahun yakni dengan bulan Agustus.
Di masa pandemi, dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Vitamin A tidak diproduksi oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi melalui asupan gizi yang cukup. Pemberian Vitamin A yang difasilitasi pemerintah sangat potensial dalam pemenuhan kebutuhan gizi karena sesuai dosis yang dibutuhkan.  

Kekurangan vitamin A dapat berdampak kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada balita usia 6 bulan s/d 4 tahun, yang menjadi penyebab utama kebutaan dan mudah mengalami infeksi saluran napas,  campak, diare dan infeksi lainnya. 

Selain itu Vitamin A berperan dalam pembentukan sel darah merah, sel limfosit dan antibodi, menjaga integritas sel efitel, menjaga kesehatan kulit dan selaput lendir saluran napas,  saluran kemih dan saluran cerna, menjadi sumber antioksidan dan membantu proses pertumbuhan.

Sedangkan pemantauan perkembangan balita dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita usia 0-59 bulan, untuk mengukur tingkat pertumbuhan balita, mencegah kekurangan gizi buruk yang dapat mengakibatkan terjadinya kasus stunting/gagal tumbuh pada balita.

Iksi Delia Roza, S. Gz dan Ahmad Lukman, S.Tr.Gz, dari Puskesmas Soreang, membahas hal itu dalam talkshow dipandu Iney,  melalui streaming di Radio Kandaga.
Pelayanan terhadap balita, selain di puskesmas juga di posyandu. Di Soreang ada 4 desa yang memberikan pelayanan Posyandu, yaitu Desa Parungserab, Sekarwangi, Panyirapan dan Desa Pamekaran. 

#penimbanganbalita #pemberianvitamina #balitasehat #balitakuat #cegahstunting #puskesmassoreang #diskominfobdgkab #talkshowkandaga