SITU SIPATAHUNAN LAYAK MENJADI KAMPUNG WISATA BUDAYA

Festival Situ Sipatahunan, di Situ Sipatahunan Kelurahan Baleendah Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, digelar pada Minggu, 28 April.2019, sebagai rangkaian memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-378.
Dalam festival tersebut diselenggarakan Pameran Kuliner Tradisional, Workshop Alat Musik Bambu, Workshop Wayang Golek, Workshop Kopi, dan dimeriahkan dengan arak-arakan Kereta Kencana, Badawang, Dodombaan, dan Jampana hias. 
Selain itu ditampilkan pula pagelaran Kohkol dan Lodong, Rajah Bubuka, Jaipongan, Debus, Silat Benjang, Silat Rampak , Silat Duel, Karinding, Calung, dan Wayang Longser, serta lomba-lomba seperti, Balap Rakit, Lomba Mewarnai dan Kaulinan Jamparing, serta permainan Gerakan 1000 Flying Fox Untuk Anak Negeri.

Bupati Bandung, H Dadang Naser, merasa bangga dengan pagelaran yang ditampilkan, dan mengapresiasi masyarakat di sekitar Situ Sipatahunan yang telah memelihara dan menjaga kelestariannya, sehingga bisa menjadi destinasi wisata dan menarik wisatawan datang ke Situ Sipatahunan.
Bupati mengajak masyarakat di sekitar Situ Sipatahunan untuk terus bersama-sama sabilulungan membangun kampung dan alam serta lingkungan agar terus tertata, rapih, bersih dan lestari. Ini perlu, karena Situ Sipatahunan adalah tempat persediaan air di musim kemarau, juga sebagai pengendali banjir di musim hujan.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Bandung, Drs. Firman Agus Zaini, mengatakan, Festival ini merupakan yang ke 3 kalinya diselenggarakan dengan tema, _Ulin Di Cai Situ Sipatahunan_. Festival ini dilaksanakan dengan seni dan budaya yang inovasi dan Improvisasi. Seperti pencak silat yang dilakukan diatas rakit sebagai media.
Festival Situ Sipatahunan mempunyai keindahan alam, budaya, kesenian dan kuliner, sehingga menjadi Sapta Pesona, dan layak untuk menjadi Kampung Wisata Budaya Situ Sipatahunan.