Program Cerita Anak Islami sebagai pembelajaran jarak jauh di bulan Ramadhan 1441 H, edisi Sabtu 16 Mei 2020, merupakan edisi terakhir.

Ayi Wahyudin GPAI SDN Cikidang, Kecamatan Rancabali, dalam program CERIA kali ini berkisah tentang Salman Alfarizi, yang berasal dari Isfahan, suatu daerah di bawah kekuasaan Kisra Persia, yang mayoritas beragama Majusi, kaum penyembah api.
Ayahnya seorang pejabat setingkat Bupati yang amat menyanyanginya, dan dia diberikan tugas sebagai penjaga api suci agar api sesembahan tetap menyala. Sebuah tugas mulia dari agama Majusi.

Namun Salman tidak mau menerima apa yang diajarkan ayahnya, dan tidak bisa menahan diri lagi. Lalu Salman melakukan pencarian panjang atas sebuah kebenaran. Sampai akhirnya bertemu Nabi Muhammad SAW. Perjalanan panjangnya berakhir sudah. Ia menangis dan meratap sambil menciumi Rasululoh SAW, dan menceritakan pengalaman dan perjalanan untuk mencapai hidayah Allah SWT. Ia segera mengucap syahadat untuk menyatakan ke-Islamannya.

Kita wajib menerima kebenaran jika telah datang dalil-dalil yang haq, hendaknya mengambil ilmu yang sesuai Al-Qur’an dan hadist yang sahih. Hidayah itu dicari atau dijemput, dan Allah Ta'ala memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.

Selanjutnya, demikian pula dengan pembelajaran untuk siswa-siswi SMP yang juga berakhir di hari yang sama, disampaikan Komarudin, GPAI SMP Muhammadiyah 4, Sayati, Kecamatan Margahayu, dengan materi : Hafalan Al Qur’an, Juz 30.

Menghafal Al Qur'an adalah bagian dari kita menjaga Al Qur'an. Tips menghafal Al Qur'an diantaranya: Luruskan niat, yakin, siapkan waktu, hafalkan surat/ayat yang pendek terlebih dahulu. Harus konsisten/istiqomah dalam menghafal Al Qur'an. Gunakan satu mushaf, bacalah dalam sholat, dan mengulang-ulang hafalan/mura'jaah.